Text

Text

About me

Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

tas indonesia mendunia

Jakarta – Tas ini dibawa oleh artis cantik Paris Hilton hingga Emma Thompson. Produk ini juga dipuja khalayak Jepang hingga benua Eropa, terutama Paris dan Milan. Tapi justru di negara sendiri hanya ada segelintir apresiator Bagteria.
Nama Nancy Go memang lebih dikenal di industri fashion tas. Ciri karya-karya tasnya lebih berkesan vintage sehingga tidak akan pernah lekang dimakan waktu.

Sementara di luar negeri, terutama kawasan Eropa seperti kota mode Paris, Milan, London, dan New York, tas ini dipuja para selebriti. Nancy Go bersama suaminya Bert Ng, sebagai pasangan pendiri rumah aksesori Bagteria telah berhasil menempuh jenjang mode internasional sejak tujuh tahun yang lalu.
Di Paris, Italia, London, Australia sampai Jepang, banyak butik dan galeri yang menawarkan tas denan estetika turun temurun ini. Tetapi di balik semua ketenaran itu, masih ada satu yang mereka kejar: dukungan bangsa Indonesia atas rumah mode kelahiran Tanah Air ini.
Nancy mengaku dalam mengeluarkan dan memperkenalkan produk tasnya melalui hasil perjuangan berat. Dukungan suami sebagai mitra bisnis di bagian marketing sangat berperan. Bahkan nama Bagteria merupakan usulan darinya. Serta antusiasme publik, banyak yang menawarkan diri menjadi representasi Bagteria sehingga namanya bisa lebih dikenal.
Yang pasti, pasangan suami-istri ini memiliki misi yang solid dan publik akhirnya merespon dengan baik produk Bagteria.
Misi yang dimaksud Nancy adalah mempromosikan Bagteria sebagai sebuah label Indonesia. Menurutnya, craftmanship dan kualitas kerajinan Indonesia sangat unggul.
Jadi ketika pada awal kiprahnya ada sebuah agensi yang menganjurkan agar merek ini didaftarkan di Italia dan mengubah namanya agar terdengar lebih Italia, Nancy maupun Bert pun menolaknya.
Menyinggung penilaian publik dalam negeri terhadap prdouk ini, Nancy mengaku entah alasan apa orang Indonesia kurang memberikan apresiasi terhadap produk dalam negeri. Banyak yang mengganggap tasnya terlalu mahal, padahal pembuatannya bisa memakan waktu dua sampai tiga minggu untuk sebuah tas.
Seringkali mereka lebih memperhatikan merek daripada kualitas dan nilai desainnya. Sedangkan di luar negeri, posisi Bagteria sejajar dengan merek kondang lainnya seperti Channel, Christian Lacroix, dan Rochas.
Mungkin saat ini publik Indonesia belum mengenal lebih jauh apa itu Bagteria. Tetapi untuk jangka panjang Nancy optimistis produknya dapat dikenal lebih luas lagi di tengah masyarakat Indonesia.
Mendesain tas merupakan hobi yang akhirnya menjadi pekerjaan. Tapi sebagai kolektor tas merupakan hobi lainnya. Nancy sangat senang mengkoleksi tas kuno, perhiasan, dan batuan antik ketika bepergian di dalam atau ke luar negeri.
Biasanya setiap melakukan perjalanan ke Eropa untuk trade shows, ia selalu meluangkan waktu beberapa hari untuk pergi ke Venezia atau Lake Como. Di sana dia mengaku bisa refreshing sekaligus hunting bahan dan material untuk kreasinya.

bagteria
Made in Indonesia
Maka banyak dari tas Bagteria yang limited edition karena aksen material yang jumlahnya sangat terbatas dan jarang ditemukan.
Untuk musim kali ini dia mengangkat tema Equanimity, inspirasinya lahir dari kekayaan alam. Diekspresikan melalui berbagai material eksotis yang langka seperti gading mamoth yang sudah berupa fosil, mother of pearls, tanduk rusa, oxbone, kulit burung unta yang dipadukan dengan ukiran perak, kristal Swarovski, payet, manik kaca hingga logam.
Dia berharap nama Indonesia bisa lebih dikagumi dimulai dari niali seni ataupun keahlian kerajinan tangan. Saat ini dia sudah memiliki dua butik Bagteria, satu di Taiwan yang dibuka akhir tahun lalu, dan satu lagi di flagship Plaza Indonesia. Nancy merasa bangga bila Indonesia dapat dikenal di luar negeri dan mendapat sambutan hangat untuk produknya.
Sementara itu, Leddy Susanti dengan tas buatannya bermerk Lady Mejore justru banyak menerima pesanan dari masyarakat lokal.
Berbeda dengan karya Bagteria, tas Lady justru memainkan warna-warna cerah dan menyala. Sedangkan motifnya lebih banyak ditujukan untuk acara ke pesta dan orang kantoran.
Setiap tas, Leddy mengaku mempunyai ciri tersendiri yakni kerap memadukan warna-warna cerah menjadi sesuatu yang elegan.
Saat ini Lady memang belum memiliki butik sendiri, namun dia berharap dapat memiliki butik sehingga memudahkan konsumen mendapatkan tas Lady Mejore.
Ia mengaku tetap kebanjiran pesanan, sebab produknya tidak ditemui mirip merek manapun. Detilnya sangat berbeda dengan tas-tas yang sudah ada karena pendekatannya sangat pribadi.
Menurutnya, seringkali orang tidak mau memiliki barang yang sama dengan orang lain sehigga mengurangi ekslusivitas produk itu sendiri. Dengan alasan itu Lady Mejore dapat dipesan lewat workshop-nya di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan.

http://yusupman.wordpress.com/2009/08/17/artis-hollywood-ternyata-pake-tas-buatan-indonesia/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar