Di tahun 2001 ini Bangsa Indonesia lebih terbuka akan segala hal sehingga semakin banyak budaya-budaya luar yang masuk, demikian juga halnya pada sistem perekonomian. Tetapi pada era keterbukaan ini kita masih merasakan krisis ekonomi dan krisis politik yang tidak kunjung dapat terselesaikan. Krisis ekonomi dan krisis politik yang masih berkepanjangan tersebut membuat citra Bangsa Indonesia jatuh dan masih buruk dipandang oleh mata internasional juga oleh masyarakat kita, dan hal tersebut membuat para penanam modal asing masih enggan untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
Dalam menghadapi krisis moneter yang tak kunjung selesai, pariwisata merupakan salah satu sektor perekonomian yang dapat diandalkan untuk memperbaiki kondisi perekonomian Indonesia. Hal ini dilakukan mengingat Indonesia banyak memiliki tempat-tempat wisata dan kebudayaan yang menarik banyak wisatawan untuk melihat serta mengenalnya lebih dekat. Pada saat ini pemerintah mengadakan perbaikan dan pembenahan terhadap obyek wisata dan juga pembenahan terhadap sarana dan prasarana yang ada. Dengan adanya pembenahan-pembenahan pada obyek-obyek wisata tersebut oleh pemerintah di harapkan dapat menarik wisatawan baik asing maupun domestik guna memperbaiki perekonomian dan citra bangsa di mata internasional. Selain itu upaya dari pemerintah tersebut secara tidak langsung membuka peluang bisnis bagi jasa perhotelan sebagai sarana peristirahatan bagi wisatawan baik asing maupun domestik.
Malang sebagai salah satu kota di Jawa Timur yang banyak memiliki kebudayaan tradisional dan obyek wisata tentunya tidak luput dari perhatian pemerintah guna pelaksanaan perbaikan dan pembenahan pada obyek-obyek wisatanya yang ada di Malang . hal ini diharapkan agar wisatawan baik asing maupun domestik akan menjadikan kota Malang sebagi salah satu tempat tujuan wisata mereka. Berdasarkan hal tersebut sangat diperlukan peran dari jasa-jasa perhotelan yang ada di kota Malang sebagai sarana peristirahatan bagi para wisatawan baik asing maupun domestik.
Pentingnya peranan hotel dalam memberikan pelayanan jasa akomodasi dan penginapan merupakan salah satu tolok ukur kepuasan wisatawan asing maupun domestik. Untuk menunjang alasan tersebut maka jelaslah kalau faktor manusia memegang peranan penting dalam menghasilkan pelayanan yang baik dan memuaskan. Dalam hal pelayanan, salah satunya adanya etika, dalam hal ini adalah etika menerima tamu . Disamping hal tersebut perlu juga dipertimbangkan adalah lay out Front Office dimana tamu bisa diterima oleh perusahaan. Apabila komponen-komponen tersebut sudah dilakukan maka di harapkan akan dapat mendukung tercapainya tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Kesan bahwa suatu perusahaan memiliki citra yang baik dapat tercipta dengan melihat Etika dalam Menerima Tamu yang diterapkan oleh petugas Front Office. Front Office inilah yang memegang peranan penting dan merupakan bagian dari perusahaan yang berhubungan langsung dengan para tamu. Berawal dari Front Office kesan baik akan tercipta. Penerimaan tamu yang baik dan ditambah dengan penataan Front Office yang menarik akan membuat tamu yang berkunjung menjadi senang dan nyaman dan diharapkan dapat meningkatkan citra perusahaan yang baik dipandang oleh tamu yang datang.
Berlatar belakang hal tersebut diatas maka penyusun mengambil judul laporan akhir “PENERAPAN ETIKA MENERIMA TAMU BAGI RESEPSIONIS SEBAGAI SALAH SATU CARA MENJAGA CITRA PERUSAHAAN DI HOTEL MONTANA I MALANG”







0 komentar:
Posting Komentar